Jumat, 14 September 2012

Tuhan Sayang Pada Umatnya

Setelah menghirup oksigen selama lebih kurang 21 tahun, saya mulai berpikir mau kemana arah dan jalan hidup ini. Memang, semua terus berubah, dari mulai hati yang maunya ini, eh, malah pindah ke yang itu. Yap, itulah sketsa indah dari Tuhan, Ia mampu membolak-balikkan hati.
Saat ini, Saya mulai mencoba mengingat kmbali skenario-skenario yang telah Saya perankan. Ya, Saya selalu mengatakan hidup Saya dimulai ketika mulai Ngampus atau Nguli. Entah kenapa, terjadi suatu perubahan besar dalam hidup, baik dari sisi pribadi, spiritual serta sisi-sisi lainnya.
Oke, Saya mulai ketika menginjaakan kaki di kampus. Ketika itu Saya ngampus dengan perasaan yang campur aduk, secara, Saya maunya kuliah di kampus XXX tetapi kenyataan berkata lain, Saya akhirnya terdaftar di kampus yang tidak sesuai dengan keinginan Saya. Jadilah Saya sebagai mahasiswa yang penuh dengan rasa sakit hati campur aduk semuanya. Karena pada prinsipnya, energi berpindah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, maka saya pindahkan rasa sakit hati saya itu dengan BELAJAR, kenapa??, Saya mau coba ikut SNMPTN tahun selanjutnya.
Mulailah, Saya belajar dengan serius, mulai kalkulus, fisika kimia dan semua pelajaran yang semakin membuat otak menjadi lumer, haha
Tambah lagi mulai berhemat di finansial, akhirnya badan kurus, kerempeng tak bergizi. Ditambah semua kesibukan du kampus yang se abrek, tugas, kuliah, pratikum, ospek, bimbel, dan yang lainnya.
Ya, Saya Jalani dengan sepenuh hati, seiring berjalannya waktu, Saya tidak ingin terus hidup dengan rasa sakit hati seperti ini, mulailah Saya belajar mengenal Tuhan
Mulai bergaul dengan orang-orang calon penghuni Surga, belajar agama di dalam kampus atau diluar kampus.
Akhirnya Apa?, Rasa sakit hati tadi perlahan-lahan mulai hilang, dan akhirnya, Saya tidak lulus SNMPTN, Saya stres, atau shock??, Tidak sama sekali, Saya malah bahagia. Saya hanya berkeyakinan

"Pasti Tuhan Telah memberi Saya Jalan Yang Paling Baik"

Saya selalu berpikir, Tuhan pasti sayang pada umatnya, akhirnya saya memang benar-benar membuktikan kalau Tuhan itu Maha pengasih dan Penyayang. Di kampus ini, Saya bisa menginjakkan kaki di beberapa negeri di Indonesia juga dunia, mulai dari Solo, Jakarta, Pekanbaru, Makassar, Yogyakarta, Malaysia dan Singapura. Dan di kampus ini Saya mendapatkan ilmu dan tantangan, dari murid SMA yang pemalu sekarang menjadi Mahasiswa intelek dengan sejumlah kemampuan leadership serta komunikasi.
Ya, Saya tahu dan Yakin, Tuhan itu Sayang Pada Umatnya